METODE PRAKTIKUM
I. JUDUL
/ TOPIK
“Mengamati Struktur Tulang Keras”
II. WAKTU
DAN TEMPAT
Selasa, 30 Oktober 2012 di
Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Talun.
III. PRAKTIKAN
1.
Mia Akhadiyah Purwaningsih (19)
2.
Panji Jati
Kusuma (25)
3.
Tutut Ariani (28)
V. TUJUAN
1. Mengidentifikasi struktur tulang
keras
VI. ALAT
DAN BAHAN
1. Tulang paha ayam segar
2. Larutan HCl dengan konsentrasi 30%
3. Air
4. Gelas akua


VII. CARA
KERJA
1.
Siapkan tulang
paha ayam yang sudah bersih dari sisa-sisa daging yang melekat.
2.
Patahkan/
potonglah paha ayam menjadi 2 bagian agar bagian dalam tulang mudah diamati.
3.
Amati keadaan
pada ayam sebelum perendaman dengan larutan HCl, misalnya kekerasan,
kelenturan, dan warnanya. Catatlah hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
4.
Larutkan 100 ml
larutan HCl 30% di gelas akua dengan air 200 ml sehingga mendapatkan larutan
HCl sebanyak 300 ml dengan kadar HCl sebanyak 10%.
5.
Rendamlah tulang
tersebut ke dalam gelas akua yang berisi larutan HCl selama 1 jam.
6.
Setelah 1 jam,
amati dan catatlah perubahan yang terjadi pada tulang ayam tersebut.
VIII. RUMUSAN
MASALAH
1.
Berdasarkan
bentuk dan sifatnya, sebutkan jenis tulang paha ayam tersebut !
2.
Apakah terjadi
perubahan kelenturan pada tulang sesudah direndam larutan HCl ? Mengapa ?
IX. HIPOTESIS
Berdasarkan bentuknya, tulang paha termasuk tulang
pipa karena memiliki bentuk seperti tabung dan berongga di bagian dalamnya.
Kedua ujung tulang membulat dan terjadi perluasan yang berfungsi untuk
berhubungan dengan tulang lain. Berdasarkan sifatnya, tulang paha termasuk
tulang keras. Tulang pada bersifat keras dan kaku. Namun, setelah direndamdalam
larutan HCl ternyata tulang paha menjadi lunak dan lebih lentur. Perubahan
sifat tulang paha ini terjadi karena kalsium dalam tulang dalam larutan HCl
dengan reaksi berikut :
HCl + Ca → CaCl2 + H2
Reaksi tersebut membuktikan bahwa
kekerasan tulang ditentukan oleh adanya kalsium dalam tulang
X. DASAR
TEORI
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas
hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam
asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam
klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan
cairan yang sangat korosif.
Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat
penting dan sering digunakan dalam awal sejarahnya. Ia ditemukan oleh
alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800. Senyawa ini
digunakan sepanjang abad pertengahan oleh alkimiawan dalam pencariannya mencari
batu filsuf, dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa termasuk Glauber,
Priestley, and Davy dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.
Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi
sangat penting dan digunakan untuk berbagai tujuan, meliputi produksi massal
senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC dan MDI/TDI untuk
poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan dalam pembersih rumah,
produksi gelatin, dan aditif makanan. Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi
setiap tahunnya.
Seperti yang telah kita ketahui, komponen
utama tulang adalah unsur Ca (kalsium). Asam klorida (HCl) memiliki
kecenderungan untuk melarutkan unsur2 seperti Ca dengan mengikuti reaksi:
HCl + Ca --> CaCl2 + H2
Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit
karena larut dalam asam, maka pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi
lentur/lunak karena komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis.
XI. KESIMPULAN
1.
Keadaan tulang sebelum direndam pada larutan HCl

(Bisa dilihat dari warnanya yang masih berwarna
putih tulang.)
2.
Keadaan tulang setelah beberapa menit direndam pada
larutan HCl

(bisa dilihat dari gelembung-gelembung yang berada
pada sekitar tulang. Itu menandakan bahwa larutan HCl sudah mulai bereaksi)
3.
Keadaan tulang setelah direndam beberapa saat pada
larutan HCl

(bisa dilihat
dari reaksi larutan HCl dengan tulang yang ditandai
dengan adanya
keluarnya sel-sel darah merah)
4.
Keadaan akhir tulang setelah direndam ± 1 jam

(dari gambar diatas dapat diketahui bahwa reaksi HCl
menyebabkan sel-sel darah merah keluar dan menyebabkan tulang menjadi lunak
serta menyebabkan perubahan warna yang semula berwarna putih tulang/masih segar,
tapi setelah direndam menjadi putih pucat
DAFTAR PUSTAKA
Riandari, Henny. 2009. Theory and Application of
Biology. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Syamsuri, Istamar.
2004. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar